Xavi menuduh wasit "merusak" laga leg kedua perempat-final Liga Champions antara Barcelona dan PSG, dan mengkritik keputusan kartu merah Araujo.
- Barca dieliminasi PSG di perempat-final meski sempat memimpin dua gol
- Kartu merah Araujo ubah dinamika pertandingan
- Xavi amuk wasit
APA YANG TERJADI?
Ambisi Barcelona menjuarai Liga Champions Eropa terkubur setelah kalah agregat 6-4 melawan Paris Saint-Germain (PSG) di perempat-final, Rabu (17/4) dini hari WIB, di Catalunya. Pasca-laga, Xavi menyalahkan wasit atas kekalahan anak asuhnya, karena ia merasa Ronald Araujo tak semestinya dikartu merah.
Barca menutup leg pertama di Parc des Princes dengan kemenangan 3-2, dan sudah menambah keunggulan pada menit ke-12 leg kedua. Namun kendali pertandingan berangsur lepas dari tangan tuan rumah setelah Araujo diusir di menit 29 lantaran menjatuhkan Bradley Barcola. Kalah jumlah, Barca kemasukan empat gol balasan dari Kylian Mbappe cs di sisa laga.
BARCA KALAH, XAVI SALAHKAN WASIT
Bicara pasca-laga, Xavi berkata: "Kami sebal. Kartu merah itu menjadi titik penting di pertandingan ini. Kami terorganisir dengan baik saat 11 vs 11. Tapi [kartu merah] mengubah segalanya. Menurut saya, berlebihan mengusir [Araujo] atas pelanggarannya."
"Wasitnya jelek banget. Saya bilang padanya, dia bencana. Dia membunuh partai ini. Saya tak suka membicarakan wasit tapi ini harus dikatakan."
"Bermain 10 pemain adalah hal buruk, dan sejak saat itu pertandingan jadi berbeda. Sebanyak apa pun laga ini dibahas, kartu merah itu mengubah segalanya."
SITUASINYA
Wasit Istvan Kovacs memang disorot karena mengeluarkan total 12 kartu sepanjang laga leg kedua antara Barca dan PSG, termasuk tiga kartu merah - yakni Araujo, Xavi karena dia protes keras timnya tak mendapat penalti usai Marquinhos menjatuhkan Ilkay Gundogan, serta pelatih kiper Barca, Jose Ramon de la Fuente, yang juga gagal mengendalikan emosinya.
"Itu kesalahan saya, saya khilaf," imbuh Xavi soal kartu merahnya.
"Tapi saya sekali kerja satu musim selesai di sini gara-gara keputusan wasit. Saya mau bermain 11 v 11 melawan Luis Enrique dan PSG sepanjang laga. Kami tahu kartu merah biasa terjadi di sepakbola, tapi menurut saya yang kali ini tidak perlu."
SELANJUTNYA BUAT BARCELONA
Setelah peluit panjang ditiupkan tanda kekalahan Barcelona, Xavi turun ke lapangan untuk menyemprot pengadil pertandingan. Tetapi, ia dan Barca tidak bisa berlama-lama berduka dan mengamuk atas eliminasi kontinental ini, karena mereka harus menghadapi sang rival abadi, Real Madrid, di La Liga, Senin (22/4) dini hari WIB.
0 comments :
Posting Komentar